Thursday, February 17, 2011




Sesungguhnya fenomena lemah iman adalah suatu fenomena yang sudah merebak dan
tersebar luas di kalangan kaum muslimin.


Terdapat banyak orang yang mengadu akan kekerasan hatinya yang diucapkan
berkali-kali melalui ungkapan-ungkapan seperti:

"Aku merasakan adanya kekerasan di dalam hatiku, aku tidak pernah mendapat
keni'matan dalam beribadah, aku merasakan bahawa iman di dalam hati ini
seakan-akan berada di dalam jurang, aku tidak terpengaruh (terkesan) oleh bacaan
Al-Quran dan mengapa mudah sekali aku terjerumus ke dalam kederhakaan?"

Sesungguhnya penyakit lemah iman itu mempunyai tanda-tandanya, antaranya ialah:

1.Melakukan kederhakaan dan amalan berdosa

Di kalangan orang-orang yang derhaka ada yang melakukan satu amalan kederhakaan
secara terus-menerus dan ada pula yang melakukan berbagai-bagai amalan
kederhakaan.

Jika seseorang itu sering melakukan kederhakaan, maka kederhakaan itu boleh
menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan. Seterusnya menjadikan hatinya
keras daripada merasai kesan buruk kederhakaan itu. Akhirnya, pelakunya berani
menderhaka secara terang-terangan, sehingga dia termasuk ke dalam golongan yang
disebutkan di dalam hadith ini (yang bermaksud):

"Setiap umatku mendapat perlindungan afiat kecuali orang-orang yang
terang-terangan. Dan, sesungguhnya termasuk perbuatan terang-terangan jika
seseorang melakukan suatu perbuatan pada malam hari, kemudian dia berada pada
pagi hari, padahal Allah telah menutupinya, namun dia berkata, `Hai fulan, malam
tadi aku telah berbuat begini dan begini', padahal Rab-nya telah menutupinya,
namun kemudian dia menyelak sendiri apa yang telah ditutupi Allah pada dirinya."
[Riwayat Bukhari]

2.Merasakan adanya kekerasan dan kekakuan dalam hati.

Kerana adanya perasaan keras dan kaku, menjadikan seseorang merasakan
seakan-akan hatinya telah berubah laksana batu keras yang hampir mustahil diusik
dan dipengaruhi oleh sesuatu apa pun. Allah Subhanahuwta'ala berfirman:

"Kemudian setelah itu, hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi." [Al-Baqarah: 74]

Orang yang hatinya keras tidak mampu dipengaruhi dengan nasihat tentang
kematian. Tidak pula terpengaruh tatkala dia melihat orang mati atau mayat yang
membujur. Bahkan boleh jadi dia sendiri yang mengangkat mayat itu dan
meletakkannya di liang kubur, tetapi langkah-langkah kakinya di antara sekian
banyak kuburan tidak ubah seperti langkah-langkah kakinya di antara
longgokan-longgokan batu.

3.Tidak tekun dan hilang khusyu' dalam beribadah

Antara tanda lemah iman ialah tidak khusyu' dan hilang tumpuan semasa solah,
membaca Al-Qur'an, berdoa dan lain-lain. Tidak menyemak dan memikirkan
makna-makna doa, sehingga ia membacanya hanya sekadar rutin yang membosankan.
Boleh jadi, oleh kerana doa yang dibacanya hanya terbatas kepada doa-doa
tertentu sahaja, maka ia tidak merasa perlu untuk memikirkan makna-maknanya.
Padahal Allah Subhanahuwata'ala tidak menerima doa yang dibaca ala kadar sahaja,
sebagaimana yang disebut dalam sebuah hadith (yang bermaksud):

"Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main."
[At-Termizi]

4.Malas melakukan amal taat dan meremehkan ibadah.

Orang yang lemah iman, kalau pun melakukan ibadah, maka ia lakukan sekadar
aktiviti kosong tanpa roh. Allah Subhanahuwata'ala telah mensifati orang-orang
munafik dalam firman-Nya:
"Dan, apabila mereka berdiri untuk solah, mereka berdiri dengan
malas."[An-Nisa': 142]

Termasuk juga dalam kelompok meremehkan ibadah ialah sikap tidak memperdulikan
tanda-tanda kebaikan dan waktu-waktu yang tepat untuk beribadah. Pada masa yang
sama tidak ghairah untuk mendapatkan pahala daripada Allah Subhanahuwata'ala.
Contohnya, menunda-nunda perlaksanaan haji padahal ia mampu, mundur daripada
medan peperangan dan hanya duduk di rumah dan menangguh-nangguh ikut solah
berjamaah.

Orang yang lemah iman sebegini, perasaannya sama sekali tidak tersentuh jika ia
tertidur hingga meninggalkan solah wajib. Begitu juga jika ia ketinggalan
melakukan solah sunat rawatib atau wirid. Ia juga tidak berhasrat untuk menqadha
atau menggantikan apa yang ketinggalan itu. Bahkan boleh jadi ia sengaja
meninggalkan amalan sunat atau fardhu kifayah. Gambaran ini bertentangan dengan
orang-orang yang disifati Allah Subhanahuwata'ala di dalam firman-Nya:

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan
harap dan cemas. Dan, mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami."
[An-Anbiya': 90]

Bermacam-macam lagi tanda-tanda kemalasan seperti malas dalam melaksanakan
ibadah-ibadah rawatib, solah malam, solah dhuha, solah-solah nafilah dan
melengah-lengahkan usaha datang ke masjid. Hatinya sama sekali tidak terketuk
untuk melakukan semua itu.

5.Dada terasa sesak dan terbelenggu

Orang yang lemah iman akan merasakan seolah-olah wujud beban yang berat
menghimpitnya. Ia cepat menjadi resah dan gelisah kerana suatu masalah yang
remeh dan jauh daripada merasai lapang dalam hatinya. Rasulullah
Sallallahu'alaihiwasallam telah mensifati iman sebagai berikut:

"Iman itu ialah kesabaran dan kelapangan hati."
[As-Silsilah As-Sahihah]


6.Hati tidak tersentuh dengan ayat-ayat Al-Quran

Hati yang lemah tidak akan tersentuh dengan janji, ancaman, perintah, pengisahan
kiamat dan lain-lain di dalam Al-Quran. Orang yang lemah imannya akan menjadi
bosan dan malas untuk mendengar kandungan isi Al-Quran. Ia tidak berusaha untuk
membuka dirinya agar berhubung secara langsung dengan Al-Quran. Sekiranya ia
membuka mushaf, isi kandungannya tidak diperhatikan dan tidak diberikan
perhatian.

7.Lalai daripada mengingati Allah Subhanahuwata'ala sewaktu berzikir dan berdo'a

Berzikir menjadi satu pekerjaan yang berat baginya. Jika ia mengangkat tangannya
untuk berdo'a, maka secepat itu pula ia menelangkupkan tangannya dan menamatkan
doanya. Allah Subhanahuwata'ala telah mensifati orang-orang munafik dalam
firman-Nya:
"Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali."
[An-Nisa': 142]

8.Tidak merasa tergugah dengan tanggungjawab untuk beramal demi kepentingan
Islam.

Orang yang lemah iman tidak mahu berusaha untuk menyebarkan Islam dan
menolongnya. Keadaan ini sangat jauh berbeza dengan para sahabat Nabi
Sallallahu'alaihiwasallam.

Seorang pemuda, Ibnu Amr Radhiallahu`anhu, terus beranjak melakukan dakwah
kepada kaumnya sebaik sahaja beliau memasuki Islam. Namun majoriti orang-orang
Islam di zaman ini hanya suka duduk senang dan tidak memiliki rasa tangunggjawab
untuk melakukan dakwah meski pun sudah sekian lama menjadi muslim.


Rujukan:

Muhammad Sholih Al-Munajjid, Obat Lemahnya Iman. r

No comments:

PERKENALKAN

Create your own banner at mybannermaker.com!

I made this widget at MyFlashFetish.com.