Dari Abu Hurairah r.a. lagi, katanya: "Nabi s.a.w. didatangi oleh sahabat-sahabatnya
dengan membawa seorang lelaki yang telah minum arak.. kemudian beliau
bersabda: "Pukullah ia-sebagai hadnya." Abu Hurairah berkata: "Di antara kita ada yang
memukul orang itu dengan tangannya, ada pula yang memukulnya dengan terumpahnya,
bahkan ada yang memukulnya dengan pakaiannya. Setelah orang itu pergi, lalu sebagian
orang banyak itu ada yang berkata: "Semoga engkau dihinakan oleh Allah." Kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jangan berkata demikian itu, janganlah engkau semua
memberikan pertolongan kepada syaitan - untuk menggodanya lagi." (Riwayat Bukhari)
Bismillahirrahmanirrahim…
Hadis yang mudah difahami maksudnya, insyaAllah apa yang cuba disampaikan melalui Riwayat ni ; serba ringkasnya bab 44 berkaitan “Menutupi Cela-cela Kaum Muslimin Dan Melarang Untuk Menyiar-nyiarkannya Tanpa
Dalam situasi yang lain, sekiranya kita melihat perbuatan tercela atau maksiat yang dilakukan oleh sahabat lain. Janganlah dihina dan dicela sehingga mengaibkan dia, sewajarnya kita menunaikan hak kita ke atas kesalahannya (contohnya menasihatinya dengan niat agar dia tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama). Janganlah pula, dihina dan disebar-sebarkan perbuatannya..Melainkan ada perkara yang mengharuskan kita membuka perbuatannya.
Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: “…dan sesiapa yang menutup keaiban seorang muslim maka Allah ta’ala akan menutup keaibannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah ta’ala akan sentiasa menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya…” (HR Muslim)
Hadith ini menyeru kita untuk memelihara keaiban orang lain. Sebagai timbal balik, Allah akan menutup keaiban kita di dunia dan di akhirat. Subhanallah! Masihkah kita berhajat untuk mencanangkan dosa orang lain sehingga Allah juga akan membuka keaiban kita nanti? Malulah kepada Allah, takutlah kepada ancaman Allah. Jika kita hanya malu kepada manusia, kita takkan malu berbuat dosa di belakang mereka. Namun jika kita malu kepada Allah, kita akan sentiasa memelihara diri daripada dosa, dalam terang-terangan atau sembunyi-sembunyi.
Waspadalah akan firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (An-Nuur: Ayat 19)
No comments:
Post a Comment