
hee
kami tak besar.. dan kami tak kuat... bila bekerjasama sume jadi mudah...! p/s-tapi gigi kami sehat dan kuat..:)
"Orang perempuan ni aurat dia dari mana sampai kemana?", tanya seorang kakak naqibah pada adik-adik usrahnya. Salah seorang adik usrahnya tertunduk diam. Malu.
Dia tahu kesalahannya yang sering memakai pakaian yang agak ketat, menampakkan bentuk tubuhnya. Dia sedar akan kesalahannya, dan walaupun dia masih belum berubah, namun Alhamdulillah dia mempunyai ramai kawan yang sanggup menegur kesalahan itu. Kesalahan jelas, yang tampak di mata manusia lain.
Seorang naqibah lain pula, lengkap menutup aurat, berstokin tangan, stokin kaki,sedap di pandang mata. Ketika usrah sedang berjalan, dia menarik stokin tangannya sedikit ke depan. Terdetik rasa bangga dengan prestasi dirinya.
'aku wanita yang baik, tak ramai yang mampu menutup aurat sebaik aku,'bisik si syaitan yang durjana.
Usrah tetap berjalan seperti biasa. Tiada yang mampu menegur lintasan hati si naqibah, Tiada yang tergerak untuk memberinya peringatan. Dia terus dianggap 'sempurna' oleh adik-adik usrahnya. Walaupun dia juga melakukan dosa. Namun kesalahannya tersembunyi, tak mampu dilihat oleh mata kasar manusia!
Lalu kesalahan mana yang lebih membahayakan?
Kalau si adik usrah, dia masih boleh ditegur oleh manusia yang melihat dan menyayanginya. Tetapi si kakak naqibah, berkemungkinan besar terus menerus lalai dengan 'kebaikan' dirinya yang tiada nilai di sisi Allah taala.
Naudzubillah..
Itulah bahayanya riya' dan ujub!
Melakukan sesuatu bukan keranaNya, tetapi kerana pandangan manusia
dan perasaan bangga pada diri sendiri. Penyakit hati sangat bahaya kerana ia kadangkala berlaku tanpa kita sedari..
Kita yang sering memberi tazkirah di kalangan rakan-rakan, mampu menyebabkan terdetik rasa 'hanya akulah yang paling layak memberi nasihat'
Kita yang sering mendapat markah tinggi dan pujian lecturer, menimbulkan rasa 'akulah yang paling hebat dan pandai'
Kita yang sering bangun paling awal dipagi hari, menyebabkan rasa 'akulah yang paling baik antara yang lain' dan banyak lagi detik-detik hati hasil dari bisikan syaitan.
Syaitan itu bekerja dengan sangat licik dan halus!
Tanpa kita sedari,ia mempermainkan hati dan keihklasan niat kita. Maka waspadalah!
Seringlah menjaga hati dari penyakit-penyakit yang mampu membankrupkan kantong pahala kita.
Ingatlah kata-kata Allah taala,
"Katakanlah Muhammad, apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya? (iaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia,sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaiknya" [Al-Kahfi: 103-104]
Moga kita tidak tergolong dalam mereka yang sia-sia amalannya.
Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah
karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,biarkan ia tetap diam ...
jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
"Jangan engkau kahwini wanita yang enam; yang ananah, yang mananah, dan yang hananah, dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang baraqah dan yang syadaqah." - Imam Al-Ghazali
Wanita Ananah:
Wanita yang banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau berpura-pura sakit.
Wanita Mananah:
Wanita yang suka mengungkit-ngungkit terhadap suaminya. Wanita ini sering menyatakan seperti; "Aku membuat itu keranamu"
Wanita Hananah:
Wanita yang menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.
Wanita Hadaqah:
Wanita yang melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.
Wanita Baraqah:
Wanita Syadaqah:
Wanita yang banyak bercakap perkara yang lagha (sia-sia) dan lagi membisingkan.